INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kecelakaan maut yang melibatkan ambulance milik Pemerintah Desa (Pemdes) Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah di Kabupaten Tapin, terjadi di Jalan Nasional, Kelurahan Bitahan, Kecamatan Lok Paikat, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kecelakaan itu diketahui melibatkan ambulance bermomor polisi KH 9079 FW dan satu minibus bernomor polisi KT 1906. Peristiwa nahas itu menewaskan wanita pengendara sepeda motor, dan empat orang mengalami luka, kejadian itu sekitar pukul 15:30 Wita di tengah hujan deras, Minggu 19 Februari 2023.
Lima korban dievakuasi relawan gabungan, dibantu anggota Satlantas Polres Tapin yang berdatangan ke lokasi, sekaligus melakukan pemeriksaan. Kasat Lantas Polres Tapin, AKP Imam Suryana, mengatakan bahwa kejadian berawal dari minibus jenis Avanza yang dikemudikan oleh S datang dari arah Banjarmasin menuju Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Saat mendekati lokasi kejadian, dari kiri jalan keluar pengendara sepeda motor yang dikendarai SH (14), berboncengan dengan NZ (15).
“Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakkan tak terhindarkan,” ungkap Imam saat dikonfirmasi.
Tidak berhenti di tempat, Avanza nopol KT 1906 tersebut oleng ke kanan jalan dan bertepatan dengan ambulances yang dikemudikan Abdullah melintas. Benturan keras kedua Avanza dan ambulances tak terelakkan hingga keduanya mengalami ringsek berat pada bagian depan.
Akibat tabrakan ini, pengendara motor, yakni SH, tewas di tempat. Korban menderita luka serius di bagian kepala. Sedangkan NZ dan tiga korban lainnya yang ada di ambulances dan Avanza, menderita luka ringan.
Sementara itu, Abdullah sang sopir ambulance mengaku telah berada di kediamannya di Desa Pundu dan baru saja sampai sekitar pukul 09:00 WIB, dirinya bersama sopir cadangan mengalami luka memar disebagian tubuh.
“Alhamdullilah kami hanya mengalami luka memar, dan beruntungnya airbag masih berfungsi sehingga luka kami tidak berat. Saya diantar kawan-kawan relawan dari Tapin ke Sampit. Sementara ambulance diamankan untuk menjadi barang bukti di pengadilan nantinya,” ungkap Abdullah saat dikonfirmasi.
Dirinyanjuga menegaskan bahwa dalam insiden itu pihaknya menjadi korban kecelakaan, dan bukan karena kelalaian dari pihaknya saat mengemudi. Menurut Abdullah dirinya usai mengantar jenazah warga Desa Pundu ke Pemangkih.
Di lokasi itupun dirinya bersama sopir cadangan melihat detik-detik minibus yang menabrak wanita pengendara sepeda motor. Hingga oleng dan menabrak ambulance yang dikemudikanya. (**)
Editor: Irga Fachreza