INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan pendeteksian dini sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masiv.
“Hingga saat ini Karhutla dapat ditekan, walau 17 persen dari luas wilayah Kalimantan Tengah merupakan lahan gambut dan rawan terhadap Karhutla,” kata Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran dalam Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), High Level Meeting TPID & TP2DD Serta Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan & Lahan Provinsi Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Rabu 15 Maret 2023.
Sugianto mengatakan, sepanjang 2022 telah terjadi 382 kejadian Karhutla dengan total 3.061 titik hotspot. Kejadian Karhutla tertinggi terjadi di Kabupaten Barito Utara dengan 530 Titik HS dan 193 Kali kejadian. 5 Kabupaten Rawan Karhutla antara lain Barito Utara, Katingan, Murung
Raya, Seruyan dan Lamandau.
“Pada awal tahun 2023 telah terjadi 34 kejadian Karhutla dengan 114 HS. Mayoritas hotspot terjadi di Kabupaten Katingan, Sukamara dan Kapuas. Di Kabupaten Kotawaringin Timur setidaknya telah terjadi 10 Kejadian Karhutla dengan 11 HS,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, seluruh masyarakat dan pemerintah di Kalteng patut bersyukur kondisi karhutla di Kalimantan Tengah dalam 3 tahun terakhir sangat terkendali, berkat sinergi Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota serta semua pihak. Ia mengatakan terkait Tahun 2023 ini harus lebih waspada. (**)
Editor: Irga Fachreza