INTIM NEWS.COM, SAMPIT – Dampak dari isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pekan lalu mulai dirasakan para pedagang bahan bangunan atau pemilik toko material. Sejumlah bahan material bangunan kini mulai mengalami kenaikan harga.
Begitu juga di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah, bahan bangunan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.
“Isunya BBM belum naik, tapi semua harga bahan bangunan sudah pada naik, kelangkaan solar otomatis ongkos angkut naik,” kata Iwan, salah seorang pemilik toko bahan bangunan di Jl. Cilik Kriwut Sampit, Rabu 31 Agustus 2022.
Rata-rata barang naik sampai 10-15 persen. Harga barang terutama pasir bangka dari Rp650 ribu sekarang sudah Rp900 ribu, Pasir Sampit dari harga Rp450 ribu sekarang Rp600 ribu, begitu juga dengan tanah. Namun dengan melonjaknya harga tersebut tidak mempengaruhi daya beli masyarakat saat ini
“Kalau ada barang daya belinya masih tinggi, kalau ndak ada barang baru ribut-ribu,” tutur Iwan.
Menurutnya, BBM subsidi jenis solar seharusnya dicabut saja di Kalimantan. “Karena yang menikmati kan mereka yang pelangsir atau ada juga preman.
“Agar harga sama rata semua, tidak ada lagi yang tumpang tindih gitulah, rugi kita mengantri seharian di POM bensin belum tentu juga dapat,” pungkasnya.
Di tempat lain, toko bangunan di Baamang Barat Sampit Jalan Jaya Wijaya Baamang Tengah, menjelaskan hal yang sama. Sunarto, menilai semua toko bangunan di Sampit sudah menaikkan harga semua material bangunan.
“Semuanya pada naik mas, paku, cat dan semen yang hargannya Rp40 ribuan, sekarang harganya sudah Rp62 ribu. Yang lain juga gitu,” ungkap Sunarto.
Editor: Andrian