INTIMNEWS.COM, KUALA KAPUAS – Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kabupaten Kapuas menolak kehadiran Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak (BAKORMAD) Nasional bentukan Majelis Adat Dayak Nasional, atau MADN, di Kalimantan Tengah. Hal tersebut ditegaskan Komandan Brigade Batamad Kabupaten Kapuas Gatner Eka Tarung saat ditemui awak media, belum lama ini.
“Karena Batamad satu Komando, maka secara otomatis semua Komandan Brigade se kalteng dan anggotanya menolak kehadiran Bakormad di Kalteng,” tegas Gatner.
Terkait rencana Bakormad mendeklarasikan pendiriannya di Kalteng setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, Gatnar menegaskan, pihaknya akan melakukan reaksi penolakan yang dilakukan Batamad se-Kalteng.
“Batamad didirikan berdasarkan Perda Kalteng, dan MADN seharusnya ikut mendukung Batamad, jangan mendirikan Ormas lain, dan pernyataan-pernyataan bahwa Batamad adalah Polisi Adat dan Bakormad adalah Tentara Adat, itu pernyataan tidak benar, karena pernyataan itu bisa memancing perselisihan yang mengakibatkan keributan, hingga bentrok,“ kata Gatner
Komandan Brigade Batamad Kapuas ini juga mendukung sikap tegas Panglima Batamad Kalteng yang menolak kehadiran Bakormad di Kalteng. Hal ini karena tugas dan fungsi Bakormad sama dengan Batamad yang sudah lama menjadi bagian lembaga Adat di Kalteng dan keberadaan Batamad sudah diterima masyarakat Dayak Kalteng.
“Pada intinya, Bakormad ada kata Laskar, dan kata Laskar tidak dikenal di suku Dayak, saran saya ke MADN, jangan meneruskan pembentukan Bakormad di Kalteng, karena bisa menimbulkan perpecahan, Silahkan Bakormad berdiri di luar Kalteng, seperti di Kaltim dan daerah yang tidak ada Batamad jagan di Kalteg,“ kata Gatner
Gatner Eka Tarung keturunan kelima dari tokoh Dayak tentara Lawung (pasukan khusus orang dayak) sejak penjajahan Belanda mengatakan, menolak kehadiran Bakormad di Kalimantan Tengah, karena sudah ada yang resmi yaitu DAD Kalteng yang memiliki BATAMAD , dan yang ditakutkan , masyarakat akan ragu dan tidak ada kekompakan yang bisa memecah belah suku terutama suku Dayak di Kalteng.
“Jika yakobus kumis memaksa lebih baik dia turun dari tahtanya bubarkan MADN karena dia sudah tidak mengacu pada DAD yang sudah melahirkan dia. Mereka sudah memecah masyarakat adat Dayak” tegas Gatner (**)
Editor: Irga Fachreza