INTIMNEWS.COM- PANGKALAN BUN – Kepala Bappedalitbang Kotawaringin Barat, Prof. Dr. Ir. Juni Gultom, ST, MTP, bersama tim akademisi dari Universitas Borobudur Jakarta dan Universitas Brawijaya, sukses menjadi pembicara utama dalam The 9th International Conference on Research in Management and Economics. Konferensi bergengsi ini berlangsung di University of Cambridge, Homerton College, Inggris, pada 12-14 Desember 2024.
Acara ini merupakan ajang diskusi ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan oleh ACAVENT dan IMECONF, mengundang akademisi, peneliti, dan profesional dari berbagai negara. Dalam kesempatan tersebut, tim peneliti Indonesia mempresentasikan tiga kajian penting yang dihasilkan melalui kerja sama lintas institusi.
Penelitian pertama yang dipresentasikan bertajuk Policy of Implementing Food Security Strategies in Non-Food Centers. Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Juni Gultom bersama Prof. Dr. Dian Damayanti dari Universitas Brawijaya. Kajian ini mengeksplorasi strategi ketahanan pangan untuk daerah non-sentra pangan seperti Kotawaringin Barat. Dengan metode SWOT, penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategis, seperti penguatan kelembagaan, kerja sama antar pemerintah, serta peningkatan akses infrastruktur dan daya beli masyarakat.
Studi kedua, hasil kolaborasi Universitas Borobudur Jakarta, mengangkat tema Labor Competitiveness on the Income of Urban Agricultural MSMEs in East Jakarta. Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Darwati Susilastuti, MM, bersama tim. Dengan menggunakan data dari 70 responden, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja menjadi faktor utama dalam menentukan daya saing dan pendapatan UMKM pertanian di wilayah perkotaan.
Kajian terakhir membahas The Impact of Liquidity, Leverage, Profitability, and Operating Cash Flow Factors on Financial Distress at PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Penelitian ini melibatkan Prof. Juni Gultom, Prof. Dian Damayanti, dan Dr. Pudji Astuty. Studi ini menggunakan metode Error Correction Model (ECM) untuk menganalisis pengaruh faktor keuangan terhadap financial distress di sektor konstruksi. Temuan menunjukkan bahwa rasio utang dan arus kas memiliki dampak signifikan, sementara pengembalian aset justru berdampak positif.
Kehadiran tim peneliti Indonesia dalam konferensi ini tidak hanya memperkuat posisi akademisi Tanah Air di kancah global, tetapi juga membawa isu-isu lokal ke panggung internasional. “Kami berharap hasil penelitian ini bisa menjadi pijakan untuk kebijakan yang lebih baik, khususnya di daerah seperti Kotawaringin Barat,” ujar Prof. Juni Gultom.
Konferensi ini juga menjadi wadah penting untuk membangun kolaborasi lintas negara. Banyak peserta dari berbagai belahan dunia mengapresiasi penelitian yang dipresentasikan, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan daya saing tenaga kerja.
Hasil dari ketiga penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kebijakan publik, baik di tingkat lokal maupun nasional. “Inilah bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi dapat memberikan solusi inovatif untuk berbagai tantangan,” tambah Prof. Darwati Susilastuti.
Konferensi ini menjadi awal dari komitmen yang lebih besar untuk terus mengembangkan penelitian berbasis kebutuhan lokal dengan standar internasional. Melalui sinergi ini, para akademisi berharap dapat menciptakan dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat.
Keikutsertaan Kepala Bappedalitbang Kobar dan tim akademisi Indonesia di ajang ini menjadi bukti bahwa inovasi dari daerah pun dapat berbicara banyak di panggung global. “Kami optimistis langkah ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan di Kotawaringin Barat,” pungkas Prof. Juni Gultom.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit