INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Guna membantu ekonomi warga akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pemerintah kabupaten melalui Dinas Sosial Katingan menyalurkan bantuan. Bantuan yang disalurkan ini, terdiri dari BantuanProgram Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Katingan, Elmon Sianturi mengatakan, kedua bantuan ini merupakan bantuan dari Kementrian Sosial. Ini kata dia, untuk meredam dampak dari kenaikan harga BBM.
“Untuk PKH jumlah penerimanya sebanyak 3.848 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sedangkan BPNT jumlah penerimanya sebanyak 6.634 KPM. Dari dua program Bansos ini totalnya sebanyak 10.482 KPM,” urainya, Selasa 11 Oktober 2022.
Dalam mengawasi penyaluran bantuan ini, kata Elmon, pihaknya menyertakan 11 pendamping yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Katingan. Mereka kata dia, menjadi ujung tombak bagi Dinas Sosial Kabupaten Katingan dalam melakukan pengawasan penyaluran bantuan-bantuan tersebut.
Elmon mengatakan, selama ini pihaknya selalu berupaya untuk mengupdate data melalui petugas yang dipekerjakan di setiap desa sebagai operator. Mereka kata dia, bertugas mengelola, dan mencari warga tidak mampu di Kabupaten Katingan, sebagai calon penerima Bansos yang dimasukan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DPKS).
“Selanjutnya data tersebut kita dorong ke Kementerian Sosial. Dari situ Kementerian Sosial lah yang mempunyai otoritas menerima atau tidaknya data yang kita ajukan itu. Kita memang berharap, dari data yang kita ajukan itu bisa diterima, dan ada peningkatan,” imbuhnya.
Lebih jauh Elmon menerangkan, untuk PKH tidak semua penerima mendaptkan nilai atau jumlah yang sama. Ini kata dia, tergantung dari tingkat kebutuhan keluarga tersebut.
“Misal dia punya anak tiga, semuanya sekolah. Mulai dari SD, SMP, dan ada yang SMA. Ya tentu beda yang dengan punya anak satu. Tapi paling kecil nilanya Rp 300 ribu. Ini yang harus dipahami, dan perlu diketahui masyarakat kita,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza