INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Tengah) semakin meluas seiring kenaikan debit sungai Arut, Lamandau dan Kumai saat curah hujan tinggi pada Jum’at (23/9/2022), malam.
Dampaknya, ribuan masyarakat Kobar yang tinggal di ketiga bantaran sungai tersebut semakin terancam, sebab tingginya permukaan air kian bertambah dan mulai memasuki sejumlah rumah warga dalam beberapa hari terakhir.
Kendati demikian, ada sebagian warga yang rumahnya terendam banjir masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Sementara yang lainnya memilih mengungsi ke rumah keluarga dan tenda pengungsian.
“Ada 5 kecamatan yang terdampak banjir di antaranya Arsel, Kumai, Kolam, Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng dan Aruta. Untuk jumlah jiwa yang terdampak 8.794 orang,” ucap Kepala BPBD Kobar Syahruni kepada Wartawan, Sabtu (24/9/2022).
Lanjut Syahruni, berdasarkan prakiraan BMKG dalam beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan sedang sampai lebat, maka diperkirakan debit air sungai akan mengalami kenaikan.
Warga diminta waspada akan bahaya aliran listrik pada rumah yang terendam. Apabila rumah tidak lagi memungkinkan untuk ditinggali, pihaknya meminta warga mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman disiapkan desa dan kelurahan.
“Untuk saat ini ini baru 2 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di gedung Behaum Bakuba Kelurahan Baru akibat rumahnya tidak memungkinkan lagi untuk ditinggali,” kata Syahruni.
“Kami dari pemerintah daerah melalui BPBD mengimbau kepada warga yang berada pada titik langganan banjir, agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap keselamatan jiwanya,” pungkasnya.
Tak hanya itu, banjir yang terjadi kali ini juga memutus akses sejumlah jalan kabupaten dan provinsi. Terputusnya akses ini tersebar di beberapa titik sehingga banyak pengguna jalan mulai menggunakan jalur alternatif maupun menggunakan jasa penyeberangan.
Pantauan Wartawan, terdapat sejumlah ruas jalan yang terputus di antaranya jalan penghubung Pangkalan Bun-Kolam, jalan penghubung Desa Rungun-Kondang dan jalan penghubung Pangkalan Bun-Kumpai Batu Bawah.
Kondisi jalan yang tergenang banjir cukup parah berada di Jalan Pangkalan Bun-Kolam. Terdapat lebih dari 8 titik ruas jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Namun yang paling dalam sekitar sepaha orang dewasa.
Untuk pengguna kendaraan roda 2 yang melintasi jalan penghubung tersebut disarankan menggunakan jasa penyeberangan rakit atau sewa perahu kelotok, lantaran tak sedikit motor yang mogok akibat nekat menerobos banjir.
Sejatinya jalan penghubung Pangkalan Bun-Kolam masih bisa dilalui kendaraan roda 4, tetapi untuk mobil yang memiliki dimensi kecil diimbau agar melalui jalur alternatif lainnya.
Dinas terkait saat ini masih melakukan pendataan ruas jalan mana saja yang mulai terendam banjir. Pihaknya telah mengerahkan sejumlah personel menyikapi persoalan ini.
“Untuk secara keseluruhan masih kita survei. Saya kerahkan semua pengawas dan korlap untuk melakukan pengecekan jalan yang terdampak banjir,” tegas Kepala PUPR Kobar Hasyim Muallim.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian