INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali dilanda banjir besar yang menggenangi enam kabupaten dan kota, mempengaruhi puluhan ribu warga. Ahmad Toyib, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah, melaporkan bahwa data dari Pusdalop PB Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan total enam kabupaten terendam banjir. Dampak dari bencana ini dirasakan oleh 27.132 jiwa dan 9.257 Kepala Keluarga (KK), serta 123 fasilitas umum dan 3.669 unit rumah rusak.
Banjir terbesar terjadi di Kabupaten Barito Selatan, yang melibatkan 5.302 KK dengan 16.823 jiwa terdampak. Selain itu, 76 fasilitas umum dan 1.993 rumah juga ikut terendam. Di Kabupaten Pulang Pisau, sebanyak 666 KK dan 1.937 jiwa terdampak, dengan 99 rumah mengalami kerusakan. Banjir juga melanda wilayah Palangka Raya, Gunung Mas, Katingan, dan Murung Raya dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.
Toyib menjelaskan, di Kabupaten Barito Selatan, ketinggian air mencapai 345 sentimeter di Kecamatan Dusun Hilir, yang berdampak besar pada 5.302 KK dan 16.823 jiwa. Di Kabupaten Pulang Pisau, banjir terjadi di Kecamatan Sebangau Kuala dan Banama Tingang dengan ketinggian air mencapai 101 sentimeter, menyebabkan 666 KK terdampak dan 47 fasilitas umum serta 99 rumah rusak.
Di Palangka Raya, banjir menggenangi Kecamatan Jekan Raya, Pahandut, Sabangau, dan Bukit Batu dengan ketinggian air sekitar 80 sentimeter, yang memengaruhi 2.470 keluarga atau sekitar 5.773 jiwa. Fasilitas umum yang rusak sebanyak 6 unit, sementara 1.181 rumah terendam.
Di Kabupaten Gunung Mas, banjir mencapai ketinggian 100 sentimeter di Kecamatan Kurun dan Tewah, yang berdampak pada 639 KK dan 2.599 jiwa. Sementara itu, di Kabupaten Katingan, banjir tercatat dengan ketinggian 20 sentimeter di Kecamatan Banut Kanalaman dan Katingan Hilir, meskipun tidak ada keluarga yang terdampak langsung, namun 237 rumah mengalami kerusakan.
Kabupaten Murung Raya, khususnya Kecamatan Laung Tuhup, juga terdampak banjir, memengaruhi 180 KK dan merusak 159 rumah.
Beberapa wilayah seperti Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pulang Pisau telah menyatakan status tanggap darurat banjir. Tanggap darurat di Kotawaringin Timur dimulai pada 9 Maret hingga 22 Maret 2024, sementara di Pulang Pisau, status tanggap darurat berlaku mulai 27 Februari hingga 11 Maret 2024.
Penulis: Redha
Editor: Andrian