INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga di kawasan Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, merasa resah akibat ulah sekelompok anak muda yang sering melakukan balapan liar di jalan utama.
Aktivitas berbahaya ini kerap terjadi pada malam hari, terutama di akhir pekan, ketika jalanan lebih sepi. Suara bising knalpot dan aksi ngebut mereka tidak hanya mengganggu ketenangan warga, tetapi juga menimbulkan ancaman keselamatan bagi pengguna jalan lainnya.
Menurut penuturan salah satu warga setempat, balapan liar ini sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, namun intensitasnya semakin meningkat belakangan ini.
“Setiap malam Sabtu dan Minggu, mereka pasti datang. Suara motornya bising sekali, bikin kami tidak bisa tidur. Selain itu, mereka juga sering ngebut tanpa memperhatikan kendaraan lain yang lewat,” kata Rahmat, warga Pasir Panjang yang rumahnya berada di dekat jalan utama.
Aksi balap liar ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan. Beberapa pengendara yang melintas di jalan utama Pasir Panjang merasa khawatir karena harus berhati-hati menghadapi pengendara motor yang ugal-ugalan.
“Saya sering lewat sini untuk pulang kerja malam, dan jujur saja, rasanya ngeri. Mereka kadang tiba-tiba muncul dari arah yang berlawanan tanpa memperhatikan keselamatan orang lain,” ungkap Yudi, seorang pekerja yang sering melintasi jalan tersebut.
Tindakan para remaja ini juga memicu kemarahan warga yang merasa kesal karena pihak berwenang seperti dibuat kucing kucingan. Meskipun beberapa kali warga sudah melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian, balapan liar masih terus berlangsung.
Sepertinya mereka sudah mengerti kalau mau ada polisi datang. Warga berharap ada tindakan tegas agar fenomena ini segera dihentikan sebelum menimbulkan korban.
Menanggapi keluhan warga, pihak Kepolisian Sektor (Satlantas) Polres Kotawaringin Barat menyatakan telah mengetahui adanya balapan liar tersebut dan tengah menyusun strategi penindakan.
Kasatlantas, AKP Ghanda Novidiningrat, mengatakan bahwa pihaknya sudah memetakan titik-titik rawan dan akan meningkatkan patroli malam di area Pasir Panjang.
“Kami sudah menerima laporan dari masyarakat terkait balapan liar ini. Kami akan segera meningkatkan patroli malam di sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya aksi tersebut. Selain itu, kami juga akan melakukan razia kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot bising dan tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan,” ungkap AKP Ghanda Novidiningrat, Sabtu (14/9).
Lebih lanjut, AKP Ghanda juga mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan kegiatan anak-anak mereka, terutama pada malam hari. Ia menegaskan bahwa tindakan balap liar tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain, dan pelaku yang tertangkap akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami berharap para orang tua ikut berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai membiarkan mereka terlibat dalam kegiatan yang bisa membahayakan keselamatan banyak orang. Kami juga tidak akan segan-segan menindak pelaku balapan liar yang tertangkap,” tegasnya.
Masyarakat juga berharap agar generasi muda lebih menyadari bahaya yang ditimbulkan dari balapan liar. Menurut Siti, seorang ibu rumah tangga di Pasir Panjang, penting bagi para pemuda untuk memiliki kesadaran bahwa jalan raya bukan tempat untuk uji nyali.
“Mereka seharusnya sadar kalau balapan itu bukan hanya bahaya buat diri sendiri, tapi juga buat orang lain. Ada banyak cara lain yang lebih positif untuk menyalurkan hobi balap, seperti di sirkuit resmi,” ujar Siti.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat menyediakan fasilitas yang mendukung hobi balap motor, seperti sirkuit balap resmi. Hal ini dinilai sebagai solusi jangka panjang agar para pemuda tidak lagi menggunakan jalan raya sebagai tempat ajang balapan yang berisiko tinggi.
Warga Pasir Panjang kini berharap adanya tindakan nyata dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah agar balapan liar ini bisa ditindak dan tidak meresahkan warga lagi.