INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – AWK Farm adalah nama tempat budidaya kambing jenis Kacang, Boer, Kacang, Jawa Randu, Crocs Boer, dan Domba di Jalan Tabat Kalsa, Kecamatan Sebangau, Kilometer 15.
Dalam wawancara langsung kepada pemilik AWK Farm yakni Andi Wirahadi Kusuma, ia mengatakan niatnya untuk membudidayakan kambing semata-mata hanya ingin merasakan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang ada pada sebuah hadist, “Unta adalah suatu kebanggaan bagi pemiliknya, kambing (di dalamnya) ada barakah, dan kebaikan itu terikat pada jambul kuda hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari, no/ 2805 -Muslim/no/1873).
“Niat saya untuk mengembangkan peternakan kambing hanya mencontoh apa yang pernah dilakukan oleh Nabi, Inshaa Allah siap membudidayakan Kambing tipe pedaging dari jenis Cross Boer di Palangka Raya, maupun berkerjasama dengan pemerintah dalam swasembada daging kambing untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Rabu 15 Februari 2022.
Ia juga menambahkan bahwa kemampuan dan pengetahuan tentang jenis kambing dalam perawatan memang sangat dibutuhkan. Tidak hanya sekedar memelihara namun juga memahami kebutuhan ternak.
Dengan Luas 5 Ha (Hektar), pihaknya dapat membudidayakan 1000 ekor kambing dan tanaman pakan. “Luas lahan saya 5 ha, Inshaa Allah cukup untuk sebagai lahan pembudidayaan kambing untuk saat ini. Lahan yang ada sekarang kita pakai untuk kandang, bank pakan dan lokasi umbaran,” jelasnya.
Hingga saat ini, AWK Farm memfokuskan budidayanya pada daging kambing F4 untuk mencukupi kebutuhan masyarakat kota Palangka Raya, beberapa waktu yang lalu pasokan daging kambing selalu didatangkan dari luar Provinsi.
“Sekarang fokus pengembangbiakan kambing pedaging jenis boer F4 dikawinkan dengan kambing lokal untuk menghasilkan Cross Boer untuk memenuhi kebutuhan daging kambing di Palangka Raya. Karena saat ini di Kalimatan Tengah belum ada peternakan kambing skala besar, baru ternak skala rumah tangga, pasokan kebutuhan daging kambing saat ini dari Banjar dan luar pulau Kalimantan,” terangnya.
Mengenai Cros Boer, dikutip dari hasil riset Jurnal Wibisono, M. Nur Rohim (2018) Studi Tentang Estimasi Mutu Karkas Kambing Cross Boer Jantan di Peternakan Rakyat Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Dijelaskan bahwa selama penelitiannya pada kambing jenis Cross Boer, bobotnya terus meningkat dipengaruhi oleh makanan genetik dan lingkungan.
Karkas adalah bagian tubuh yang telah disembelih tanpa kepala, ke empat kaki bagian bawah, kulit, ekor dan organ dalam kecuali ginjal.
“Kesimpulannya adalah, rataan bobot karkas mutlak pada kelompok umur terlihat meningkat dengan semakin bertambahnya umur ternak kedua sisi tubuh akan bertambah lebih besar yang mengakibatkan bertambahnya bobot karkas. Mutu karkas terhadap bobot badan dipengaruhi oleh genetik, bangsa, umur, pakan dan lingkungan,” papar Nur Rohim melalui Jurnal Penelitiannya.
Kelebihan dari jenis kambing Cross Boer ini mudah beradaptasi di lingkungan barunya, mudah dikawinkan dengan kambing jenis lain, memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan berat yang cepat.
Penulis: Redha
Editor: Andrian