INTIMNEWS.COM, SERUYAN – Perpustakaan, sebuah istilah yang sering disebut-sebut dan sangat familiar, apalagi bagi sebagian orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Istilah perpustakaan sudah tak asing lagi, lalu muncul sebuah istilah yang sering kita dengar mengenai perpustakaan kreatif. Selama ini yang banyak kita lihat adalah sebuah tempat/gedung untuk membaca dimana di dalamnya tersedia buku-buku dengan berbagai macam koleksi dari berbagai ilmu pengetahuan.
“Lalu apa maksud dari sebuah perpustakaan bisa dikatakan kreatif? Sebuah pertanyaan yang memang harus dijawab oleh sebuah perpustakaan, pengelola perpustakaan dan pustakawan. Hal tersebut memang menjadi tanggung jawab yang besar bagi segenap pengelola dan pustakawan yang terlibat dimana perpustakaan berada,” jelas Nopiar Rahman,A,S.Pd, Rabu 30 Juni 2021.
Yang harus mewujudkan perpustakaan menjadi kreatif adalah mereka para pengelola, pengurus, dan pustakawan yang ada di suatu perpustakaan di instansi atau lembaga terkait.
Pada suatu lembaga pendidikan, pengurus perpustakaan bisa berasal dari guru maupun kepala sekolah, sedangkan pengelola perpustakaan adalah mereka yang memang mengurusi keberadaan perpustakaan mulai dari kepala perpustakaan dan staf perpustakaan lainnya.
“Mengapa perpustakaan harus kreatif, jawabnya adalah untuk mengundang ketertarikan dari pemustaka agar senang berkunjung karena ada ketertarikan mengenai pelayanan, koleksi, atau dari sisi dekorasi yang ada di dalam gedung perpustakaan, jika pemustaka sudah merasa tertarik maka dengan sendirinya akan mampu meningkatkan kunjungan,” kata Nopiar.
Perlu dilakukan serangkaian kegiatan dalam rangka menciptakan ketertarikan dan rasa penasaran dari pemustaka agar mempunyai keingian yang besar untuk datang berkunjung. Kemudian secara perlahan-lahan mulai menyenangi dan mempunyai minat yang besar terhadap koleksi, sehingga selanjutnya meningkatkan minat kunjungan di hari-hari berikutnya.
Rangkaian kegiatan itu tidak dapat dengan mudah dilaksanakan, karena membutuhkan dukungan dari segenap pihak di lingkungan lembaga/instansi terkait, serta dukungan pendanaan yang merupakan faktor penting. Tidak dapat dipungkiri, dana menjadi faktor utama setelah adanya ide dan gagasan bagaimana rancangan yang akan dilaksanakan untuk menciptakan dan membentuk pepustakaan yang kreatif.
Berkenaan dengan kegiatan kreatif dan inovasi tersebut, serta dalam rangka menyambut Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca tahun 2021 ini, maka Pengurus Daerah ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah) Seruyan menantang para pengelola perpustakaan sekolah Se-Seruyan.
“Untuk para pengelola perpustakaan mari ambil bagian dalam lomba kegiatan kreatif / inovasi perpustakaan sekolah dalam 3 tahun terakhir ini,” demikian disampaikan Nopiar Rahman,A,S.Pd selaku ketua ATPUSI Seruyan.
Nopiar juga merupakan Pengelola Perpustakaan Cendekia SMP Tunas Agro, sebuah sekolah yang berlokasi di jalan Jend.Sudirman km.75 Sampit – Pangkalan Bun, sekaligus founder TBM Grup Literasi Gawi Hantiring.
Untuk batas pengiriman yaitu 5 September 2021, dengan cara mengirimkan profil perpustakaan sekolah, dilengkapi data–data pendukung, seperti data pengunjung, peminjam (fiksi/non fiksi), data jumlah koleksi dan kegiatan kreatif /inovasi apa saja yang dilakukan 3 tahun terakhir dengan ditambahkan dokumen foto-foto kegiatannya ke email : perpustakaansmptunasagro@gmail.com.
“Terpilih 3 terbaik akan mendapatkan trophy ATPUSI Seruyan,” pungkasnya.