SAMPIT – Menurut rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur (Kotim). Wilayah perkotaan terjadi penambahan orang miskin sebanyak 4,3 ribu orang, sedangkan di perdesaan terjadi penurunan orang miskin sebanyak 2,6 ribu orang.
Pada bulan Maret 2020 penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 132,94 ribu orang atau bertambah sebanyak 1,69 ribu orang dibandingkan dengan September 2019 yang mencapai 131,24 ribu orang.
Mengutip dari rilis tersebut, Persentase penduduk miskin di perkotaan pada bulan September 2019 sebesar 4,28 persen naik menjadi 4,62 persen pada Maret 2020. Sementara itu, persentase penduduk miskin di wilayah perdesaan pada September 2019 sebesar 5,17 persen turun menjadi 4,96 persen pada Maret 2020.
Dalam pembentukan Garis Kemiskinan (GK), GK makanan memiliki andil sebesar 78,86 persen. Tiga jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, dan daging ayam ras. Sementara itu di perdesaan yang paling berperan adalah beras, rokok kretek filter dan gula pasir.
Kemiskinan di Kalimantan Tengah, secara umum selama periode Maret 2014 – Maret 2020, mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase. Jumlah penduduk miskin Kalimantan Tengah menurun cukup nyata dari 146,32 ribu orang di Maret 2014, menjadi 132,94 ribu orang pada Maret 2020. Penurunan persentase kemiskinan terjadi dari 6,03 persen menjadi 4,82 persen.
Perkembangan tingkat kemiskinan Maret 2019–Maret 2020 Meski terjadi penambahan penduduk miskin jika dibandingkan dengan September 2019, namun banyaknya orang miskin pada Maret 2020 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Maret 2019.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah Maret 2020 mencapai 132,94 ribu orang (4,82 persen) atau berkurang 1,65 ribu orang (-1,23 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2019 yang berjumlah 134,59 orang (4,98 persen).
Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode Maret 2019 – Maret 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 2,72 ribu orang (5,6 persen) dari 48,56 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 51,28 ribu orang pada Maret 2020.
Sedangkan orang miskin di daerah perdesaan berkurang 4,37 ribu orang (5,08 persen) dari 86,04 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 81,66 ribu orang pada Maret 2020. Hal ini menggambarkan bahwa bertambahnya orang miskin di perkotaan karena banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan selama Maret 2019 hingga Maret 2020.
Jika dibandingkan dengan September 2019, penurunan penduduk miskin terjadi di daerah perdesaan baik jumlah maupun persentasenya. Sementara itu, persentase kemiskinan di perkotaan mengalami kenaikan dari 4,28 persen menjadi 4,62 persen atau naik sebanyak 0,34 persen poin.
Sedangkan di perdesaan turun dari 5,17 persen menjadi 4,96 persen atau menurun sebanyak 0,20 persen poin. Dengan demikian progres berkurangnya penduduk miskin yang dilihat berdasarkan tipe wilayahnya dapat dikatakan penduduk miskin di perkotaan bertambah sedangkan di daerah perdesaan justru berkurang.
(jimmy)