INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Aminudin unjuk kebolehan sebagai petarung debutan di kelas atomweight (48 kg). Dalam duel yang disiarkan tvOne, pada Sabtu malam, (16/10) lalu.
Amirudin si penjual donat keliling menjelma menjadi petarung tangguh di One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Aminudin sukses menang atas Salmri Pattisamallo dengan decision, di Fight Night 50 One Pride MMA.
Sebelum menjadi petarung di One Pride Mixed Martial Arts (MMA), Aminudin bertarung menaklukkan kerasnya kehidupan dengan menjajal berbagai macam pekerjaan, mulai dari berjualan donat keliling hingga menjadi buruh di perkebunan sawit.
Siapa Aminudin? Perjalanan hidupnya dimulai saat dia lahir pada 5 April 1997 ini, tinggal di Rt 20 Rw 05 wilayah Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dengan latar belakang keluarga miskin, Aminudin berpikir olahraga menjadi satu-satunya harapan untuk mengubah nasibnya.
“Sebagai seorang anak, saya pernah melakukan beberapa perkelahian, pertarungan tangan kosong, karate Tapi tanpa fanatisme,” ungkap Aminudin mengenang masa lalunya.
”Saat itu kami hanya melakukan push-up, jongkok, terkadang mempelajari beberapa teknik sederhana tanpa ada arahan pelatih, karena saat itu saya bukan atlit”, jawab Aminudin saat di tanya via sambungan telepon, Rabu (20/10/2021).
Namun, tampaknya kehidupan dalam dirinya lebih mungkin merupakan jalan keluar dari kemiskinan di Kampungnya.
“Bapak saya Almarhum Muksin hanya seorang petugas kebersihan sementara ibu saya Suharni hanyalah buruh tani. Saat itu saya berfikir gimana caranya berkelahi bisa mendapatkan duit dan bisa membantu orang tua,” kenang Aminudin.
Setiap kali saya menonton acara tinju bebas di telivisi, saya langsung berkeinginan kuat untuk bisa mengikuti kejuaraan tersebut.
Kebetulan saya mengidolakan bang Suwardi senior saya yang sekarang melatih saya bersama Coach Mario. Sayapun memberanikan diri menghubungi beliau lewat adminya.
Dengan uang saku pas-pasan sayapun berangkat ke Bogor agar bisa diterima di sasana Tim Asta MMA Bogor, hingga akhirnya saya diterima gabung di sasana tersebut pada Tahun 2018.
Satu yang ingin saya buktikan bahwa anak Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah bisa bertarung di ajang One Pride Mixed Martial Arts (MMA) ini.
“Harapan saya kepada masyarakat Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah setiap saya bertanding mohon doanya, perjalanan saya masih panjang, dan saya kepingin mengangkat harkat dan martabat daerah saya, terkusus buat kedua orang tua saya,” pungkasnya. (Yusro)