INTIMNEWS.COM, KUALA KAPUAS – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, telah merusak ratusan hektare lahan di beberapa kecamatan. Penyebab karhutla belum diketahui pasti, namun diduga akibat faktor cuaca yang panas dan kering serta ulah manusia yang membakar lahan secara sembarangan.
Salah satu kecamatan yang terdampak karhutla adalah Kapuas Murung, yang terjadi di tiga desa, yaitu Desa Bina Karya C1, Desa Bina Mekar C2, Desa Rawa Subur C3, dan Desa Palangkau Lama. Luas lahan yang terbakar di kecamatan ini diperkirakan mencapai 958,4 hektare. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Manggala Agni, dan damkar desa-desa setempat telah berupaya memadamkan api selama tiga hari.
Sebelumnya pada tahun 2021 Karhutla juga terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas. Lahan seluas satu hektare di Desa Nanga Kalis, Kecamatan Kalis, terbakar pada Minggu (25/7/2021) sore,menyebabkan kabut asap pekat, hal tersebut kembali terjadi.
Pada tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Kapuas telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla selama 90 hari sejak tanggal 17 Mei 2023. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk dari karhutla, seperti polusi udara, gangguan kesehatan, kerusakan ekosistem, dan konflik sosial. Pemerintah juga telah melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanggulangan karhutla, seperti rapat koordinasi lintas sektor, apel gelar pasukan dan peralatan, surat edaran ke camat dan kepala desa, sosialisasi dan pemasangan spanduk, serta pengaktifan pos lapangan di titik-titik rawan karhutla
Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Panahatan Sinaga menyampaikan kepada Masyarakat diimbau untuk tidak menggarap atau membersihkan lahan dengan cara membakar secara sembarangan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan, karena dapat menyulut api. Masyarakat juga diharapkan untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya titik api atau asap di sekitar lingkungan mereka.
“Karhutla merupakan bencana yang dapat dicegah dan ditangani jika ada kesadaran dan kerjasama dari semua pihak,” ungkapnya.
Editor: Irga