INTIMNEWS.COM, KUALA KAPUAS – Puluhan ekor ayam petelur milik warga di Anjir Serapat, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mati akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda daerah tersebut sejak beberapa pekan terakhir.
Rahman, salah seorang pemilik ayam mengatakan, ia memiliki ayam petelur yang dipelihara di kandang yang berada di belakang rumahnya. Namun, sejak asap karhutla menyelimuti desanya, ia mulai kehilangan ayam-ayamnya secara bertahap.
“Setiap hari ada saja yang mati, ungkapnya, Kamis 5 Oktober 2023.
Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab kematian ayam-ayamnya. Ia menduga akibat asap karhutla yang membuat ayam-ayamnya sulit bernapas dan mengurangi nafsu makan.
“Karna Asap, mungkin itu juga mempengaruhi kesehatan ayam. Telur-telurnya juga banyak yang pecah atau cacat karena ayam-ayamnya stres,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah segera menangani karhutla yang terjadi di wilayahnya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya peternak ayam Apalagi Perternak yang besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kapuas, Yaya SP, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan adanya ayam mati akibat asap karhutla di Desa Pulau Manak.
“Kami sudah turunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium. Kami juga memberikan obat-obatan dan vitamin kepada peternak untuk mencegah kematian ayam yang lebih banyak,” kata yahya.
yahya mengimbau kepada peternak ayam untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar, serta memberikan pakan dan air yang cukup dan berkualitas kepada ayam-ayam mereka. Ia juga meminta peternak untuk segera melaporkan jika ada ayam yang sakit atau mati agar bisa ditangani dengan cepat.
“Kami berharap karhutla segera berakhir agar tidak ada lagi kematian ayam dan kerugian bagi peternak. Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan karena dampaknya sangat besar bagi lingkungan dan kesehatan,” pungkasnya.
Asap karhutla tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Data dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sejak Januari hingga September 2023, terdapat 2.345 kematian dini akibat asap karhutla di Indonesia, dengan Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan angka kematian dini tertinggi dengan 1.023 jiwa.
Selain itu, terdapat 1.873.557 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap karhutla di seluruh Indonesia, dengan Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan kasus ISPA terbanyak dengan 489.857 kasus.
Upaya pemadaman karhutla terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kapuas bersama dengan unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, serta masyarakat. Namun, kendala cuaca kering dan angin kencang membuat api sulit dipadamkan. (**)
Editor: Irga Fachreza