KASONGAN – Banjir yang melanda sebagian wilayah di Katingan sejak 4 Agustus itu, mengakibatkan aktivitas warga tiga Kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Petak Malai, Kecamatan Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Tengah terganggu.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan Roby kondisi air mulai perlahan mengalami penurunan. Kendati begitu, kondisi ini akan berakibat sebaliknya di daerah wilayah hilir Katingan.
“Banjir kiriman dari ke tiga kecamatan tersebut mengancam Kecamatan dibagian hilirnya, karena banyak kecamatan di Hilir yang berada pada aliran sungai yang sama, yaitu sungai Katingan,” jelas Roby. Minggu 7 Agustus 2022.
Luapan banjir ini diakibatkan dua jalur Sungai yaitu sungai Samba dan sungai Katingan meluap. Akibatnya menggenangi jalan-jalan desa dan beberapa rumah penduduk di tiga kecamatan tersebut.
“Namun tidak ada penduduk yang mengungsi karena banyak penduduk yang membuat panggung dalam rumah yang terendam,” bebernya.
Dia menambahkan kondisi saat ini, Kecamatan Petak Malai sudah kering daratannya, air sepenuhnya dapat tertampung di sungai Samba tetapi permukaan air masih tinggi di sungai dan cuaca mendung berpotensi terjadi hujan.
“Kondisi di Kecamatan Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Tengah sudah mulai surut, meskipun masih banyak daratan dan jalan desa yg masih tergenang air, tapi cenderung mulai surut,” tambahnya.
Akhir tahun 2021 lalu, kejadian serupa berulang dalam beberapa kali periode banjir, sehingga masyarakat dan pemerintah sudah harus bisa mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan banjir di sekitar pemukiman masyarakat, dan melakukan langkah-langkah mitigasi jangka pendek seperti penyiapan tanggul darurat dan memperkuat jejaring peringatan dini di tingkat komunitas.
(Bitro)