INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebagai bagian dari upaya pemerataan akses energi di seluruh Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan meluncurkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Tahun ini, program tersebut menyasar 150.000 rumah tangga tidak mampu di Indonesia, termasuk 4.330 rumah tangga di Provinsi Kalimantan Tengah.
Koordinator Perlindungan Lingkungan Ketenagalistrikan, Bayu Nugroho, menyampaikan dalam acara Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Kelurahan Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, bahwa program ini bertujuan membantu masyarakat yang belum mampu membayar biaya pasang baru listrik.
“Sejak diluncurkan pada 2022, program ini diharapkan dapat memberikan akses listrik kepada masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, selama jaringan PLN tersedia,” ujar Bayu.
Bayu menambahkan, dengan memiliki sambungan listrik sendiri, penerima manfaat tidak lagi bergantung pada tetangga untuk mendapatkan listrik. Hal ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai pelosok negeri.
Anggota DPR RI, Mukhtarudin, yang turut hadir, menegaskan bahwa BPBL merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan keadilan energi. “Listrik adalah kebutuhan dasar yang memengaruhi semua aspek kehidupan. Distribusi energi yang merata menjadi perhatian utama kami untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tegasnya.
Manager UID Kaltengsel PT PLN, Ahmad Syuaki, menambahkan bahwa listrik bukan sekadar alat penerang, melainkan kebutuhan dasar yang mendukung pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian. “Kami berharap kehadiran listrik ini mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Barat, Rody Iskandar, turut menyampaikan apresiasi atas program ini. Ia menekankan pentingnya energi listrik dalam mendukung pembangunan daerah dan mendorong roda perekonomian. “Kami berharap program seperti BPBL ini terus dilanjutkan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Program ini membawa harapan baru bagi warga seperti Jeri (63) dan Turiyah (41), penerima manfaat BPBL di Kelurahan Sungai Tendang. Jeri mengungkapkan rasa syukurnya karena kini ia tidak lagi menggunakan lampu minyak. “Alhamdulillah, sekarang rumah saya terang dengan listrik,” katanya.
Turiyah, seorang buruh pabrik batako, juga merasa sangat terbantu. “Dengan penghasilan saya, sulit untuk membayar biaya pemasangan listrik. Sekarang saya punya listrik sendiri, dan ini sangat meringankan,” ujarnya penuh haru.
Program BPBL tidak hanya memberikan akses listrik, tetapi juga membantu masyarakat menciptakan kehidupan yang lebih baik, lebih mandiri, dan lebih sejahtera. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa energi adalah hak semua orang, bukan kemewahan segelintir pihak.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit